Pembatalan Sepihak Formasi PPPK Guru 2022

Tangis tenaga honorer setelah formasinya dibatalkan /TikTok @topskorCPNS
Tangis tenaga honorer setelah formasinya dibatalkan /TikTok 
Kabar sedih datang dari rekrutmen Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2022.

Sejumlah daerah menarik kembali formasi PPPK Guru 2022. Akibatnya peluang para guru honorer untuk menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN) di tahun 2022 ini gagal.

Sebelumnya Nunuk Suryani Selaku Plt. Direktur Jenderal GTK saat rakor bersama Komisi X DPR RI menerangkan sejumlah daerah menarik formasi PPPK 2022 sehingga akan mempengaruhi kesempatan peserta PPPK 2022.

Nunuk Suryani menjelaskan data yang ada, P1 kebutuhan sebanyak 161.052, daerah mengusulkan 125.322 orang atau 77.8 persen. Sementara P2 kebutuhan sebanyak 5.646, daerah mengusulkan 3.184 atau 56.4 persen. P3 kebutuhan 363.184, daerah mengusulkan 127.232 atau 35.0 persen.

Sementara untuk Prioritas Umum kebutuhan 251.962, daerah mengusulkan 63.880 atau 25,3 persen.

Total usulan daerah di PPPK Guru 2022 adalah 319.618 formasi atau 40,9 persen.

"Ada sejumlah daerah menarik usulannya Formasi PPPK," kata Nunuk Suryani, Kamis 3 November 2022.

"Per tanggal 2 November di detik-detik terakhir, Kabupaten Brebes menarik padahal mereka sudah mendapatkan notifikasi. Kabupaten Brebes menarik seluruh formasinya. Artinya ada 538 formasi pelamar yang akna kehilangan kesempatan," ungkapnya.

Selain Kabupaten Brebes, di detik-detik terakhir 2 November ada Pemda lain yang juga menarik seluruh formasinya.

"Selain itu satu kabupaten yang menarik formasinya adalah Kabupaten Jaya Wijaya. Soal alasan adanya perbedaan pendapat dengan Panselnas. Setelah ini kami akan berkofirmasi ke bupatinya," jelas Nunuk Suryani.

Bukan hanya Brebes dan Jaya Wijaya, beredar kabar bahwa Pemprov DKI Jakarta juga menarik formasi PPPK.

Mundurnya sejumlah daerah pada PPPK 2022 ini berimbas pada nasib tenaga guru honorer yang berpeluang lolos di Prioritas Pertama atau P1.

sejumlah guru honorer pun protes dengan kebijakan ini.

Dikutip dari akun TikTok  para guru honorer di Brebes menggelar aksi. Mereka memprotes kebijakan Pemda Kabupaten Brebes.

"PG sudah terakomodir terutama Guru Pendidikan Agama Islam. Tetapi kemarin ada sebuah jawaban kalau semua di cut (batalkan). Ada apa gerangan?.. Dihapus, dicabut.. Kenapa?," ungkap salah satu guru honorer sambil menangis.

"Alasannya karena anggaran. Sekarang saya mau tanya pak, kenapa yang kemarin 2 ribu bisa, ini yang 500an gak bisa.. kenapa? Ada apa?," sambungnya.

"Saya ini sudah capek.. disini sudah mengabdi puluhan tahun tapi masih seperti ini... kenapa.. kenapa?," katanya.

"Ada yang 20 tahun mengabdi . Tuntutannya yang PG diakomodir semua karena itu sudah kesepakatan.. kenapa... kenapa?," teriakan sejumlah guru honorer Brebes.***

Editor: Harry Tri Atmojo/portalsulut