Kepala Badan Kepegawaian Negara (BKN) Republik Indonesia (RI) Bima Haria Wibisana mengatakan lowongan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) di tahun 2023 hanya akan dibuka pada sejumlah jabatan saja. Antara lain jaksa, hakim, diplomat sampai dengan sekolah kedinasan.
"Untuk PNS masih terbatas pada jabatan yang memang harus PNS, yang tidak mungkin diduduki oleh PPPK, itu masih ada," kata Kepala BKN RI Bima Haria Wibisana saat kunjungan kerja ke Buleleng, Senin (20/2/2023).
Bisa menjelaskan lowongan CPNS nantinya hanya akan diisi oleh jabatan yang memiliki kewenangan dalam pengambilan kebijakan saja.
Sementara untuk jabatan yang murni melakukan pelayanan publik akan dialihkan ke formasi Pegawai Pemerintah Dengan Perjanjian Kerja (PPPK). "Kenapa? Karena yang PNS ke depan kami harapkan hanya tinggal sedikit saja, 20 persen untuk pengambilan kebijakan saja," jelasnya.
Menurutnya melalui seleksi PPPK pemerintah dapat menyeleksi calon pegawai dengan kompetensi lebih maksimal. Sehingga nantinya pemerintah dapat memberikan pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat.
"Ini juga best practice di seluruh dunia jadi kita juga mengikuti seperti itu kalau PPPK, kami ambil yang terbaik dari yang ada di masyarakat untuk bisa memberikan pelayanan publik yang lebih baik," katanya.
"Dan itu tidak harus dari bawah, PPPK itu terbuka untuk jabatan-jabatan yang di atas, dirjen, deputi menteri itu sudah banyak yang PPPK, jadi ke depan kami akan mencoba membenahi birokrasi ini menjadi lebih fleksibel dan lebih adaptif," imbuhnya.
Tahun ini seleksi PPPK kembali dibuka untuk formasi tenaga teknis, guru, dan tenaga kesehatan (nakes). Untuk tenaga teknis sudah masuk tahap seleksi administrasi. Untuk formasi tenaga kesehatan sudah diumumkan.
Hanya saja untuk formasi guru belum diumumkan karena masih ada sejumlah perubahan formasi yang diusulkan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek).
Sementara ketika disinggung soal formasi dan waktu pelaksanaan seleksi CPNS tahun ini, Bima Haria mengaku belum tahu. Menurutnya BKN masih fokus untuk seleksi PPPK formasi tenaga teknis.
"Saya masih konsentrasi ke PPPK yang teknis yang bulan depan sudah harus mulai," katanya
"Karena saya khawatir kalau tumpuk-tumpuk teman-teman yang didaerah bingung, kalau dia nggak bisa masuk PPPK kan bisa masuk PNS, kalau barengan harus pilih salah satu saja. (Jadwalnya) Saya belum tahu," pungkas Bima.(hsa/hsa)detik