Menurut Deputi Bidang Sistem Informasi Kepegawaian BKN Suharmen, ada pertemuan dengan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada 9 - 11 Februari.
Namun, dia mengaku belum mendapatkan laporan hasil pertemuan tiga hari tersebut.
"Jadi, tanggal 9 sampai 11 kemarin, BKN diundang Kemendikbudristek untuk melakukan pengolahan hasil seleksi PPPK guru," kata Suharmen , Senin (13/2).
Deputi Suharmen mengungkapkan sebelum tim BKN memenuhi pertemuan tersebut, dia sempat menitipkan beberapa pesan penting untuk Kemendikbudristek.
Salah satunya adalah kalau Kemendikbudristek memang akan mengolah sendiri hasil seleksi PPPK guru, ya, silakan dilakukan.
Itu kata Deputi Suharmen, penting agar jelas siapa yang harus bertanggung jawab kalau ada hal-hal yang tidak diinginkan ke depan.
"Kalau Kemendikbudristek mau mengelola sendiri silakan. Jangan sampai ketika ada masalah, BKN ikut terseret dengan alasan pengolahan ini sudah dilakukan bersama BKN," tuturnya.
Ditanya apakah sudah ada titik temu antara BKN dan Kemendikbudristek soal jadwal pengumuman PPPK guru, dia mengaku belum tahu.
"Setahu saya masih ada formasi yang berubah dan harus disandingkan kembali dengan data awal. Mungkin bisa tanya kepada Kemendikbudristek," ucapnya.
Dia berharap Kemendikbudristek memberikan kepastian jadwal pengumuman hasil seleksi PPPK guru. Ini agar kecurigaan masyarakat akan terjadinya manipulasi data bisa diminimalisir.
"Jangan sampai peserta P1 sampai P4 berpikir ada permainan, karena makin lama diumumkan hasilnya, akan berpotensi nilainya diubah-ubah juga besar," pungkas Deputi Suharmen. (esy/jpnn)