Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan Kuliah Gratis Plus Jadi PNS

Politeknik Statistika STIS
Sekolah kedinasan tanpa syarat tinggi badan minimal. Foto: Dok Politeknik Statistika STIS

Sekolah kedinasan adalah sebutan bagi perguruan tinggi kedinasan di bawah naungan lembaga pemerintah dengan pola ikatan dinas. Umumnya, sekolah kedinasan menyediakan pembebasan uang kuliah dan ikatan dinas, seperti pengangkatan lulusan menjadi aparatur sipil negara (ASN) calon pegawai negeri sipil (CPNS) setelah lulus.

Umumnya, sekolah kedinasan menerapkan syarat tinggi badan minimal. Namun, ada sejumlah sekolah kedinasan yang tidak mensyaratkan tinggi badan minimal.

Berdasarkan penerimaan mahasiswa dan taruna baru sekolah kedinasan 2022, berikut sekolah kedinasan yang tidak menetapkan syarat tinggi badan minimal:

Sekolah Kedinasan Tanpa Syarat Tinggi Badan

1. Politeknik Statistika STIS

Politeknik Statistika STIS adalah sekolah kedinasan di naungan Badan Pusat Statistik (BPS). Pada 2022, sekolah kedinasan membuka kuota 500 mahasiswa untuk mendapat bebas biaya pendidikan tanpa uang saku dan diangkat sebagai calon Aparatur Sipil Negara (ASN) BPS di seluruh wilayah Indonesia hingga tingkat kabupaten/kota.

Tahun lalu, lulusan prodi D3 Statistika Politeknik Statistika STIS akan diangkat sebagai Statistisi Terampil dengan golongan II/c. Lulusan prodi Sarjana Terapan atau D4 Statistika dari kampus ini akan diangkat sebagai Statistisi Ahli Pertama dengan golongan III/a. Sementara itu, lulusan prodi D4 Komputasi Statistik akan diangkat sebagai Pranata Komputer Ahli Pertama dengan golongan III/a.

Berdasarkan penerimaan tahun 2022, berikut syarat pendaftar STIS:

  1. Lulusan atau siswa kelas 12 SMA/MA peminatan MIPA/IPS dan SMK/MAK Peminatan Teknik Komputer dan Informatika
  2. Tidak buta warna baik total maupun parsial, untuk pengguna kacamata atau lensa kontak minus (rabun jauh) dan atau plus (rabun dekat) dapat diberikan toleransi di bawah ukuran 6 dioptri
  3. Nilai Matematika (Kelompok A/Umum) dan Bahasa Inggris minimal 80.00 dari skala 1-100 atau 3.20 dari skala 1-4 pada ijazah atau nilai rapor semester gasal kelas 12
  4. Umur minimal 16 tahun dan maksimal 22 tahun per 1 September tahun pendaftaran
  5. Sehat jasmani dan rohani, yakni dapat atau layak bekerja dan beraktivitas, baik dalam ruangan maupun di lapangan, dan bebas narkoba
  6. Belum menikah dan bersedia tidak menikah selama mengikuti pendidikan di STIS sampai dengan pengangkatan PNS
  7. Tidak sedang menjalankan ikatan dinas dengan instansi lain
  8. Bersedia mematuhi peraturan Politeknik Statistika STIS
  9. Bersedia menandatangani Surat Perjanjian Ikatan Dinas (SPID) bagi yang dinyatakan lulus seleksi dan akan mengikuti pendidikan di Politeknik Statistika STIS
  10. Setelah lulus pendidikan di STIS, bersedia ditempatkan di Badan Pusat Statistik (BPS) sesuai pilihan waktu pendaftaran di seluruh wilayah Indonesia sampai tingkat kabupaten/kota
  11. Tidak akan mengajukan pindah antar unit kerja Eselon II di lingkungan BPS maupun pindah instansi dengan alasan apapun sekurangnya 7 tahun sejak terhitung mulai tanggal PNS, kecuali terdapat kebutuhan organisasi
  12. Khusus Program Afirmasi ditujukan untuk Orang Asli Papua (OAP), yaitu orang yang berasal dari Rumpun Ras Melanesia yang terdiri dari suku-suku asli di Provinsi Papua/Papua Barat dan atau orang yang diterima dan diakui sebagai orang Papua oleh masyarakat adat Papua, dibuktikan dengan Surat Keterangan Orang Asli Papua dari pemerintah daerah setempat.

2. Politeknik Keuangan Negara (PKN) STAN

Tahun lalu, sekolah kedinasan di bawah naungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) RI ini membuka penerimaan mahasiswa baru di Prodi D4 Akuntansi Sektor Publik sebanyak 300 formasi, D4 Manajemen Keuangan Negara 350 formasi, dan D4 Manajemen Aset Publik 100 formasi.

Tahun ini, PKN STAN menetapkan nilai UTBK SNBT 2023 sebagai salah satu syarat seleksi. Ketetapan ini senada dengan ketetapan tahun lalu yang mensyaratkan nilai UTBK SBMPTN 2022 dalam seleksi.

Berdasarkan penerimaan 2022, berikut syarat pendaftaran PKN STAN:

  1. Calon lulusan tahun berjalan dan lulusan tahun sebelumnya dari SMA/sederajat mana pun.
  2. Usia 15-21 tahun per 1 September tahun berjalan
  3. Lulusan tahun sebelumnya punya nilai rata-rata ujian minimal 70 dari skala 100 di ijazah.
  4. Calon lulusan tahun berjalan punya nilai rata-rata rapor untuk komponen pengetahuan selama lima semester minimal 70 dari skala 100. Pada saat daftar ulang, peserta sudah dinyatakan lulus dan nilai rata-rata ujian minimal 70 dari skala 100 di ijazah.
  5. Sudah mendaftarkan diri mengikuti UTBK tahun berjalan yang diselenggarakan LTMPT (kini SNPMB)
  6. Bagi peserta program reguler, mendapatkan nilai UTBK untuk TPS minimal 600 dan TBI (bahasa Inggris) minimal 450.
  7. Bagi peserta afirmasi, nilai TPS minimal 400 dan TBI minimal 375.
  8. Sehat jasmani dan rohani, juga bebas dari ketergantungan narkoba, psikotropika, atau zat adiktif lain.
  9. Pendaftar laki-laki tidak boleh memiliki tato atau bekas tato dan tidak bertindik atau punya bekas tindik di telinga maupun anggota badan lain, kecuali jika ada ketentuan agama atau adat.
  10. Pendaftar perempuan tidak boleh bertato atau punya bekas tato dan tidak boleh bertindik atau punya bekas tindik di anggota badan selain telinga. Tindik atau bekas tindik di telinga juga tidak boleh dari satu pasang (telinga kiri dan kanan).
  11. Belum pernah menikah dan bersedia tidak menikah selama menjalani pendidikan.
  12. Tidak pernah dinyatakan lulus pada seleksi mahasiswa baru PKN STAN pada tahun-tahun sebelumnya.
  13. Peserta afirmasi pendidikan menengah (ADEM) Papua dan Papua Barat wajib memiliki surat keterangan dari SMA/sederajat yang menyatakan bahwa bersangkutan adalah peserta ADEM Provinsi Papua dan Papua Barat.
    Peserta afirmasinonADEM Papua,nonADEM Papua Barat, dan afirmasi Maluku, Maluku Utara, dan Nusa Tenggara Timur wajib:
    1. - Sudah menyelesaikan jenjang SD/sederajat, SMP/sederajat, SMA/sederajat di Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, atau NTT
    2. - Punya garis keturunan orang tua (ayah/ibu kandung) yang asli dari Provinsi Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara, atau NTT
    3. - Mendapat rekomendasi dari SMA/sederajat.

Bagaimana detikers, berminat mendaftar sekolah kedinasan di atas pada 2023 ini? Semoga berhasil!

(twu/twu)detik