6 Poin Hasil Audiensi dengan KemenPAN-RB dan Kemendikbudristek

6 Poin Hasil Audiensi dengan KemenPAN-RB dan Kemendikbudristek
Perwakilan dari guru lulus PG mapel PKWU dan bahasa Inggris saat beraudiensi dengan pejabat KemenPAN-RB. Foto: Dokumentasi FGHNLPSI 
Guru lulus passing grade bisa sedikit tenang seusai bertemu pejabat Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (KemenPAN-RB) dan Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek), Rabu (31/5).

Pertemuan itu dihadiri perwakilan Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI). 

Menurut Ketum FGHNLPSI Heti Kustrianingsih, ada sembilan guru yang hadir dalam audiensi dengan pejabat KemenPAN-RB dan Kemendikbudristek tersebut.

"Yang hadir perwakilan guru bahasa Inggris, Prakarya dan Kewirausahaan (PKWU) dari swasta maupun negeri. Ini karena kedua mapel tersebut masih tidak jelas statusnya," kata Heti  Kamis (1/6).

Dia menyebutkan ada 6 poin penting dari hasil audensi dengan KemenPAN-RB dan Kemendikbudristek, yaitu:

1. Pengusulan e-formasi diperpanjang, yang mana pengusulan formasi dibagi beberapa periode untuk masing-masing instans dimulai 6 - 25 Juni 2023. Perpanjangan ini tertuang dalam Surat Edaran KemenPAN-RB Nomor B/1034/SM.01.00/2023.

2. Awal Juni akan diadakan rakor antara Kemendikbudristek, BKN, KemenPAN-RB, Kemenkeu, dan pemda di seluruh Indonesia yang dibagi dari berbagai rayon. 

Menurut Heti, rapat itu nantinya terkait upaya mengoptimalkan pengusulan formasi dari pemda dan penuntusan guru lulus PG atau prioritas satu (P1). 

"Teknisnya dalam rakor nanti pemda akan dipanggil satu persatu (terbagi dalam 4 regional). Nantinya, setiap daerah akan didiskusikan bersama sampai kuota usulan maksimal. Bismillah, P1 tuntas," ucapnya.

3. Terkait isu linieritas pada mapel bahasa Inggris masih belum tertuang dalam keputusan resmi dan masih didorong agar bisa linieritas. 

Untuk PKWU menunggu PermenPAN-RB terbaru yang diharapkan nanti bisa terdapat aturan terkait penguraian/ pemetaan mapel PKWU agar bisa mengakomodasi semuanya.

4. Cut off data dapodik masih belum dapat ditentukan, yang awalnya cut off data per Desember 2022. Kemungkinan masih dipertimbangkan untuk cut off data dapodik.

5. Sebaiknya guru P1 memastikan ke operatornya masing-masing terkait pengusulan yang tertuang daam analisis beban kerja (ABK) agar selanjutnya bisa diketahui jumlah formasi yang diajukan oleh masing masing pemda.

6. Sebelum pelaksanan rakor, perwakilan FGHNLPSI berharap  guru lulus PG di daerah terus mendekati pemda. Sebab, pemerintah pusat sangat berupaya ingin menuntaskan P1.

"Jadi, intinya masih ada peluang asalkan tetap semangat berjuang. Ayo mendekati masing-masing pemda agar usulan formasinya bertambah, mumpung ada perpanjangan waktu," pungkas Heti Kustrianingsih. (esy/jpnn)