Daftar 27.030 Tenaga Honorer Diangkat jadi PPPK 2023 Tanpa Tes

27.030 Tenaga Honorer Ini Diangkat jadi PPPK 2023 Tanpa Tes, Ini Daftarnya /Instagram bkn2surabaya Ada 27.030 tenaga honorer yang akan diangkat menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) 2023 tanpa tes. Apakah anda salah satunya?

Akhirnya terjawab siapa saja tenaga honorer yang akan diangkat menjadi ASN di tahun 2023 tanpa tes.

Berbahagialah tenaga honorer ini karena mereka tak akan melewati tes CAT maupun wawancara.

Pemerintah telah menetapkan jadwal rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2023.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas mengatakan tahapan rekrutmen CASN 2023 mulai September 2023.

Ada 2 formasi yang akan dibuka yakni CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Adapun pemerintah pada formasi tahun ini akan lebih fokus merekrut PPPK.

Jumlah Formasi yang Dibutuhkan

Adapun kebijakan dan tahap-tahap penyelenggaraan seleksi sedang disiapkan, baik untuk pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Rencana kebutuhan ASN secara nasional tahun 2023 ditetapkan formasi sebanyak 1.030.751 terdiri dari CPNS dan PPPK.

Pemerintah pusat menetapkan 46.666 kebutuhan. Sedangkan pemerintah daerah 943.373 kebutuhan. Sementara itu, formasi CPNS dari sekolah kedinasan sebesar 6.259.

Namun, pengadaan CASN 2023 mempertimbangkan sejumlah variabel tertentu, seperti indikator jumlah PNS yang pensiun dan pemenuhan SDM untuk mendukung program strategis nasional, termasuk letak geografis dan kemampuan anggaran.
Alokasi

Dikutip dari laman resmi KemenPAN-RB, seleksi CPNS 2023 akan dibuka untuk umum, tidak hanya dari jalur sekolah kedinasan.
Akan tetapi, tahun ini pemerintah masih fokus dengan pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan dan pendidikan, serta akan memberi prioritas kepada para talenta digital.

Kebutuhan nasional untuk ASN pada 2023 adalah 1.030.751. Rincian formasi kebutuhan itu adalah sebagai berikut:

CPNS

Dosen: 15.858

Tenaga teknis: 18.595

PPPK

Dosen: 6.742

Guru di pusat: 12.000

Tenaga kesehatan di pusat: 12.719

Tenaga teknis di pusat: 15.205

Guru di daerah: 580.202

Tenaga kesehatan di daerah: 327.542

PPPK tenaga teknis: 35.000.

PNS Lulusan sekolah kedinasan: 6.259.

Menariknya dari pemaparan dari Kemendikbudristek, ada yang langsung diangkat menjadi ASN tanpa tes di PPPK 2023

Langsung Penempatan:

PG 2021

- Guru telah memenuhi ambang batas pada seleksi tahun 2021

Seleksi menggunakan CAT

1. TKH II

TKH II yang terdaftar dalam pangkalan data (database) pada BKN dan belum menjadi ASN

2. Tenaga Honorer

Tenaga honorer pada sekolah negeri terdata Dapodik Lebih besar atau sama dengan 3 tahun (Sebelum Juni 2020)

3. Lulusan PPG

Terdata pada database kelulusan PPG di Kemendikbudristek. Sertifikat pendidik afirmasi 100 %.

4. Non ASN

- Honorer sekolah negeri terdaftar pada Dapodik kurang dari 3 tahun ( setelah Juni 2020)

- Honorer swasta yang terdaftar pada Dapodik.

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan tidak semua guru yang lulus passing grade pada seleksi 2021 dapat diangkat sebagai PPPK pada 2022.

“Tidak seluruh guru yang lulus passing grade tahun 2021 akan dapat diangkat tahun ini karena memang masih ada sisa sekitar 17 persen yang belum mendapatkan penempatan yang dikarenakan banyak sebab,” kata Nunuk, seperti dikutip dari Antara.

Menurut data Kemendikbudristek, terdapat 17 persen atau sekitar 32.902 guru yang lulus passing grade pada 2021 belum mendapat penempatan.

Sisanya, sebanyak 69 persen atau 134.022 guru siap diangkat pada tahun ini.

Sementara 14 persen atau 27.030 guru telah mendapat penempatan namun belum mendapatkan kuota formasi pada tahun 2022 yang diharapkan dapat diangkat pada 2023.

Nunuk mengatakan guru yang lulus passing grade pada 2021 itu belum dapat diangkat 2022, antara lain karena masalah pada kelebihan jumlah guru di sekolah-sekolah.

Ia mencontohkan kasus kelebihan guru honorer yang terjadi di SDN 6 Kodo Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekolah tersebut memiliki kebutuhan guru kelas sebanyak 6 orang. Guru ASN yang tersedia berjumlah empat orang, namun terdapat pula guru non-ASN berjumlah 21 orang, sehingga terdapat kelebihan 19 guru.

“Yang seperti ini akan kami beri alternatif di sekolah lain di Kota Bima. Namun jika di Kota Bima sekolah lain semuanya sudah terpenuhi, maka inilah yang belum bisa diangkat tahun ini,” kata Nunuk.

Nunuk meminta agar para guru non-ASN yang masih belum mendapatkan penempatan untuk bersabar dan tidak khawatir.

Ia mengatakan pihaknya segera mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dan berkolaborasi dengan seluruh kementerian atau lembaga lain agar pelaksanaan seleksi ASN PPPK dapat berjalan dengan baik.***

Editor: Harry Tri Atmojo/portalsuut