Akhirnya terjawab siapa saja tenaga honorer yang akan diangkat menjadi ASN di tahun 2023 tanpa tes.
Berbahagialah tenaga honorer ini karena mereka tak akan melewati tes CAT maupun wawancara.
Pemerintah telah menetapkan jadwal rekrutmen Aparatur Sipil Negara (ASN) tahun 2023.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Abdullah Azwar Anas mengatakan tahapan rekrutmen CASN 2023 mulai September 2023.
Ada 2 formasi yang akan dibuka yakni CPNS dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK). Adapun pemerintah pada formasi tahun ini akan lebih fokus merekrut PPPK.
Jumlah Formasi yang Dibutuhkan
Adapun kebijakan dan tahap-tahap penyelenggaraan seleksi sedang disiapkan, baik untuk pegawai negeri sipil (PNS) maupun pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK). Rencana kebutuhan ASN secara nasional tahun 2023 ditetapkan formasi sebanyak 1.030.751 terdiri dari CPNS dan PPPK.
Pemerintah pusat menetapkan 46.666 kebutuhan. Sedangkan pemerintah daerah 943.373 kebutuhan. Sementara itu, formasi CPNS dari sekolah kedinasan sebesar 6.259.
Kebutuhan nasional untuk ASN pada 2023 adalah 1.030.751. Rincian formasi kebutuhan itu adalah sebagai berikut:
CPNS
Dosen: 15.858
Tenaga teknis: 18.595
PPPK
PNS Lulusan sekolah kedinasan: 6.259.
Menariknya dari pemaparan dari Kemendikbudristek, ada yang langsung diangkat menjadi ASN tanpa tes di PPPK 2023
Langsung Penempatan:
PG 2021
- Guru telah memenuhi ambang batas pada seleksi tahun 2021
Seleksi menggunakan CAT
1. TKH II
TKH II yang terdaftar dalam pangkalan data (database) pada BKN dan belum menjadi ASN
2. Tenaga Honorer
Tenaga honorer pada sekolah negeri terdata Dapodik Lebih besar atau sama dengan 3 tahun (Sebelum Juni 2020)
3. Lulusan PPG
Terdata pada database kelulusan PPG di Kemendikbudristek. Sertifikat pendidik afirmasi 100 %.
4. Non ASN
- Honorer sekolah negeri terdaftar pada Dapodik kurang dari 3 tahun ( setelah Juni 2020)
- Honorer swasta yang terdaftar pada Dapodik.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kemendikbudristek Nunuk Suryani mengatakan tidak semua guru yang lulus passing grade pada seleksi 2021 dapat diangkat sebagai PPPK pada 2022.
“Tidak seluruh guru yang lulus passing grade tahun 2021 akan dapat diangkat tahun ini karena memang masih ada sisa sekitar 17 persen yang belum mendapatkan penempatan yang dikarenakan banyak sebab,” kata Nunuk, seperti dikutip dari Antara.
Menurut data Kemendikbudristek, terdapat 17 persen atau sekitar 32.902 guru yang lulus passing grade pada 2021 belum mendapat penempatan.
Sisanya, sebanyak 69 persen atau 134.022 guru siap diangkat pada tahun ini.
Sementara 14 persen atau 27.030 guru telah mendapat penempatan namun belum mendapatkan kuota formasi pada tahun 2022 yang diharapkan dapat diangkat pada 2023.
Nunuk mengatakan guru yang lulus passing grade pada 2021 itu belum dapat diangkat 2022, antara lain karena masalah pada kelebihan jumlah guru di sekolah-sekolah.
Ia mencontohkan kasus kelebihan guru honorer yang terjadi di SDN 6 Kodo Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sekolah tersebut memiliki kebutuhan guru kelas sebanyak 6 orang. Guru ASN yang tersedia berjumlah empat orang, namun terdapat pula guru non-ASN berjumlah 21 orang, sehingga terdapat kelebihan 19 guru.
“Yang seperti ini akan kami beri alternatif di sekolah lain di Kota Bima. Namun jika di Kota Bima sekolah lain semuanya sudah terpenuhi, maka inilah yang belum bisa diangkat tahun ini,” kata Nunuk.
Nunuk meminta agar para guru non-ASN yang masih belum mendapatkan penempatan untuk bersabar dan tidak khawatir.
Ia mengatakan pihaknya segera mempersiapkan kebutuhan yang diperlukan dan berkolaborasi dengan seluruh kementerian atau lembaga lain agar pelaksanaan seleksi ASN PPPK dapat berjalan dengan baik.***