Jika tidak ada perubahan seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dan Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) akan dibuka bersamaan pada 17 September 2023.
Pada seleksi CASN tahun ini, PPPK menjadi prioritas dengan alokasi sebesar 543.593 formasi dari 572.496 total formasi yang ditetapkan pemerintah.
Sementara kebutuhan pengadaan bagi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dialokasikan sebesar 28.903 dari total formasi.
Total jumlah formasi CPNS dan PPPK yakni 572.496 terbagi untuk pemerintah pusat sebanyak 78.862 formasi, dan pemerintah daerah 493.634 formasi.
Adapun alokasi untuk pemerintah pusat sebanyak 28.903 formasi untuk CPNS dan 49.959 formasi untuk PPPK.
Sementara di pemerintah daerah dialokasikan khusus sebanyak 296.084 PPPK Guru, 154.724 PPPK Tenaga Kesehatan, dan 42.826 PPPK Teknis.
Mekanisme pengadaan ASN 2023 ditetapkan sesuai dengan kebutuhan kelompok jabatan ASN, yakni jabatan fungsional dan jabatan pelaksana.
Kebutuhan jabatan fungsional ditetapkan sesuai dengan jumlah pegawai yang akan pensiun. Sementara untuk kelompok jabatan pelaksana (administrasi), selain disesuaikan dengan proyeksi pensiun pegawai juga menyesuaikan kebutuhan SDM yang bisa digantikan dengan proses digitalisasi.
Adapun kebutuhan PPPK pada seleksi CASN 2023 didominasi tenaga pendidikan dan tenaga kesehatan.
Sementara kebutuhan PNS dialokasikan untuk jabatan-jabatan fungsional atau keahlian lainnya sesuai kebutuhan instansi.
Hal ini sejalan dengan target pemerintah yang memprioritaskan sektor kesehatan dan pendidikan.
Menpan RB Abdullah Azwar Anas mengatakan terdapat sejumlah arah kebijakan rekrutmen CPNS dan PPPK 2023.
Pertama, fokus pada pelayanan dasar dengan guru dan tenaga kesehatan menjadi formasi yang paling banyak disediakan. “Hampir 80 persen formasi 2023 untuk guru dan tenaga kesehatan,” ujar Anas.
Arah kebijakan kedua adalah memberi kesempatan rekrutmen untuk talenta digital dan data scientist. Ketiga, mengurangi rekrutmen pada formasi yang akan terdampak transformasi digital.
Anas menambahkan, rekrutmen ASN juga dimaksudkan sebagai updata untuk seoptimal mungkin menyelesaikan penataan tenaga non-ASN atau yang biasa disebut tenaga honorer.
Diketahui, jumlah tenaga non-ASN sebanyak 2,3 juta, dan saat ini dalam proses diaudit BPKP bersama BKN.
“Pemerintah secara konsisten memberikan afirmasi, menunjukkan keberpihakan untuk tenaga non-ASN atau honorer, juga kepada eks THK-II, karena mereka telah mengabdi. Maka rekrutmen ASN 2023 ini, sebanyak 80 persen di antaranya untuk pelamar dari tenaga non-ASN, dan 20 persen untuk pelamar umum,” jelasnya.
Berikut ini sejumlah jurusan yang berpeluang besar lolos seleksi CPNS dan PPPK 2023:
1. Data Scientist
Permintaaan pekerjaan untuk Data Scientist terus meningkat seiring dengan pertumbuhan besar dalam ketersediaan data dan kebutuhan perusahaan untuk mengambil wawasan berharga dari data tersebut.
Data Scientist adalah peran yang sangat penting dalam membantu organisasi mengambil keputusan yang didukung oleh data, mengembangkan model prediksi, dan menjelajahi tren dan pola yang tersembunyi di dalam data. B
Data Scientist memiliki peran penting dalam menganalisis dan menafsirkan data ini.
Tak hanya dari sektor swasta, di sektor pemerintah juga sekarang ini membutuhkan seseorang Data Scientist.
Oleh karena itu, pada seleksi CPNS dan PPPK 2023, Data Scientist menjadi salah satu prioritas.
Untuk menjadi Data Scientist, Anda tidak selalu harus mengambil jurusan khusus Data Science. Namun, ada beberapa jurusan yang umum seperti Ilmu Komputer, Matematika, Statistik, Ilmu Informasi dan beberapa jurusan lainnya.
2. Talenta digital
Saat ini, permintaan akan talenta digital terus meningkat seiring dengan perkembangan teknologi dan transformasi digital di berbagai industri.
Meskipun tidak ada ‘jurusan talenta digital’ secara khusus, ada beberapa bidang pendidikan dan disiplin yang dapat membantu Anda mengembangkan keterampilan yang diperlukan untuk menjadi bagian dari ekosistem digital.
Beberapa jurusan tersebut yakni Ilmu Komputer, Rekayasa Perangkat Lunak , Sistem Informasi, Desain Digital, Manajemen Teknologi Informasi, Analisis Data, Keamanan Siber, Pengembangan Aplikasi Mobile, Teknologi Keuangan (Fintech) dan lainnya.
Pada seleksi CPNS dan PPPK 2023 ini, rekrutmen dari Talenta digital juga menjadi prioritas.
3. Kesehatan
Hampir seluruh wilayah di Indonesia saat ini kekurangan tenaga kesehatan seperti dokter, perawat dan bidan.
Oleh karena itu, sektor kesehatan menjadi salah satu prioritas pada seleksi CPNS dan PPPK 2023 ini.
Seperti diketahui, saat ini Indonesia memiliki 1,4 juta tenaga kesehatan dengan 10.347 Puskesmas, 24.808 Puskesmas Pembantu di mana tiap Puskesmas Pembantu yang memiliki bidan dan perawat sebanyak 8.624 atau 34.76 persen.
Sementara itu, terdapat 213.670 unit Posyandu yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Jumlah itu dirasa masih perlu ditingkatkan termasuk tenaga kesehatan yang bekerja didalamnya.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, persoalan kesehatan merupakan bagian dari urusan pemerintahan konkuren yang menjadi tanggung jawab bersama antara pemerintah pusat dan daerah.
Muhadjir menambahkan, pemerintah daerah harus turut aktif untuk mengusulkan kebutuhan tenaga kesehatan yang diperlukan bagi wilayahnya masing-masing. Mengingat, Muhadjir masih menemui banyak daerah yang memiliki kekurangan tenaga kesehatan.
4. Guru
Saat ini Indonesia diperkirakan masuk kekurangan 1 juta lebih tenaga pendidik atau guru.
Oleh karena itu pada seleksi CASN tahun ini PPPK Guru menjadi prioritas.
Merujuk data Kemendikbudristek, guru pensiun pada 2022 sebanyak 77.124 (kekurangan 1.167.802). Lalu, pada 2023 guru yang pensiun sebanyak 75.195 (kekurangan 1.242.997).
Bahkan untuk 2024 guru yang akan memasuki masa pensiun mencapai 69.762 (kekurangan 1.312.759).***
Editor: Harry Tri Atmojo/portalsulut