Dari total itu, ada 50.248 pelamar P1 yang akan diprioritaskan pada seleksi guru PPPK 2023. Sisanya 12.276 pelamar P1 akan diangkat pada seleksi guru PPPK 2024.
"Harusnya mereka tetap (diangkat). Jadi, kita tuh tinggal 12.276 pelamar P1 lagi, saya optimistis tahun depan selesai. Mereka tidak tes. Hanya ada atau tidak formasi saja," ucap Dirjen GTK Kemendikbud Ristek, Nunuk Suryani di Gedung Kemendikbud, Kamis (21/9/2023).
Dia menyatakan, Kemendikbud sudah berusaha keras agar pelamar P1 sisa seleksi PPPK 2022 bisa diakomodir pada tahun ini.
Salah satu cara upaya mengakomodirnya, yakni dengan memperbaiki peta linearitas yang sudah diterbitkan.
"Contohnya, guru bahasa Inggis linier dengan guru kelas SD. P1 2023 bisa terserap berdasarkan pemetaan kita ini, meski belum dimulai seleksinya, ada 50.248 orang P1 yang bisa terserap," tutur dia.
Lanjut dia mengatakan, ada beberapa alasan terkait 12.276 pelamar P1 tidak terakomodasi pada tahun ini.
Salah satunya, lanjut dia, ada daerah yang tak membuka formasi. Kemudian, ada juga yang kelebihan pasokan guru di daerahnya.
Formasi guru PPPK di tahun ini masih kecil
Nunuk menjelaskan, memang persentase formasi guru PPPK yang dibuka tahun ini masih kecil dibanding kebutuhan yang sebenarnya.
Bayangkan saja, pemerintah daerah (pemda) membuka formasi guru PPPK tahun 2023 hanya sebanyak 296.059 orang.
Padahal pemerintah lewat Kemendikbud Ristek masih membutuhkan 601.174 guru pada tahun ini. Semua guru itu dibutuhkan di sekolah negeri yang ada di Indonesia.
"Jadi, persentasenya masih kecil untuk formasi ini. Masih banyak yang belum terakomodir untuk guru non-ASN yang ada di sekolah-sekolah negeri," tukas Nunuk.kompas