Dari jumlah tersebut, sebanyak 15.462 posisi dialokasikan untuk calon aparatur sipil negara (CASN) dan 25.079 orang untuk posisi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK).
"Ada beberapa poin penting yang menjadi titik tekan. Pertama, formasi ini menjadi bagian dari upaya penuntasan tenaga non-ASN/honorer di seluruh unit kerja Kemendikbud Ristek, selain tentu formasi dalam skema luas di dunia pendidikan yang juga tersebar di Pemda," kata Menteri PAN-RB Abdullah Azwar Anas, dikutip dari laman resmi Kemenpan-RB, Selasa (3/4/2024).
Anas mengatakan, arah kebijakan pengadaan CASN tahun 2024 berfokus pada pelayanan dasar yakni guru dan tenaga kesehatan.
Karena selama beberapa tahun terakhir, alokasi formasi untuk dosen di perguruan tinggi negeri sangat terbatas, maka dari itu tahun ini jumlahnya ingin ditambah.
"Tahun ini sesuai arahan Bapak Presiden, formasi untuk dosen diharapkan bisa optimal," tutur Anas.
"Sudah kami diskusikan detail dengan Pak Nadiem Makarim, termasuk kami memberi saran soal beberapa teknis seleksi agar bisa menyerap jumlah formasi dosen secara optimal," tambahnya lagi.
Kemudian, lanjut Anas, arah kebijakan berikutnya adalah merekrut talenta-talenta baru fresh graduate melalui seleksi CPNS.
Serta mengurangi sedapat mungkin rekrutmen jabatan yang akan terdampak oleh transformasi digital.
Sementara itu, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud Ristek) Nadiem Makarim mengatakan, saat ini Indonesia tengah krisis jumlah dosen.
Menurut Nadiem, dalam 10 tahun terakhir penambahan alokasi formasi aparatur sipil negara (ASN) dosen sangat terbatas. Sementara gelombang pensiun tenaga pendidikan sangat besar dan kebutuhan terus bertambah seiring ada peningkatan jumlah mahasiswa.
"Kebutuhan memang sudah cukup darurat ya kebutuhan kami untuk formasi dosen," kata Nadiem, dikutip dari laman resmi Kemenpan-RB.
Nadiem menuturkan, pemenuhan formasi ASN dosen akan sangat membantu meningkatkan kualitas pendidikan Indonesia.
Selain itu, tambah Nadiem, pemenuhan formasi dosen ASN akan meningkatkan juga kualitas kinerja dari Kemendikbud Ristek.
"Jadi ini akan sangat membantu meningkatkan kualitas pendidikan tinggi kita dan juga meningkatkan kualitas kinerja kementerian kita juga," jelas Nadiem Makarim.kompas